TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) dalam wanita hamil.
TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto
Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases.
Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan
(fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit
terjadinya kehamilan. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio.
Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang
wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak,
paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan
lain sebagainya.
TORCH tidak hanya berkaitan dengan masalah kehamilan saja. TORCH juga
bisa meyerang orang tua, anak muda, dari berbagai kalangan, usia, dan
jenis kelamin. TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala sering sakit
kepala misalnya), menyebabkan sering timbul radang tenggorokan, flu
berkepanjangan, sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki,
lambung, mata, dan sebagainya.
Diagnosis
Diagnosis dilakukan dengan tes ELISA. Ditemukan bahwa antibodi IgM
menunjukkan hasil positif 40 (10.52%) untuk toksoplasma, 102 (26.8%)
untuk Rubella, 32 (8.42%) untuk CMV dan 14 (3.6%) untuk HSV-II. Antibodi
IgG menunjukkan hasil positif 160 (42.10%) untuk Toxoplasma, 233
(61.3%) untuk Rubella, 346 (91.05%) untuk CMV dan 145 (33.58%) untuk
HSV-II.
PEMERIKSAAN TORCH
ANTI TOXOPLASMA IgG
PENGERTIAN :
Congenital Toxoplasmosis dan infeksi
pada suatu Host Immunocompromized adalah menjadi sutu hal yang serius. Congenital Toxoplasmosis sekarang dapat
didiagnosa dalam uterus melalui pemeriksaan antibodi Toxoplasma pada bayi baru
lahir. Pemeriksaan serum antibodi IgG
spesifik terhadap antigen parasit Toxoplasma
Gondii ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap infeksi Toxoplasma Gondii masa lalu.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi Antibodi IgG
(serologi status) terhadap Toxoplasma
Gondii dalam serum atau plasma manusia.
PRINSIP :
Prinsip pemeriksaan ini adalah
kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca
menggunakan flourence (ELFA). SPR (Solid
Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan. Reagent yang digunakan adalah reagent siap
pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat. Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses
reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
Setelah
tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
Toxoplasama Gondii IgG antibodi dalam sampel akan
berikatan dengan antigen Toxoplasma gondii yang melapisi bagian dalam SPR. Komponen yang tidak terikat akan hilang pada
pencucian. Konjugate mouse monoclonal
anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada
dinding SPR.
Masuk
tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR. Dimana konjugated enzym katalase akan
menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent. Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada
panjang gelombang 450 nm. Intensitas
flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam
sampel.
Hasil
dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari
kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.
ALAT- ALAT :
Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi
dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen
Anti Toxoplasma IgG (Mini Vidas)
CARA KERJA :
MINI VIDAS
Persiapan alat :
1. Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik
yang benar
2. Nyalakan
power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3. Instrument akan melakukan start up yang berlangsung
beberapa menit
4. Instrument
akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
Kalibrasi
dan control
1.
Keluarkan
kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi
dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan
juga strip SPR dan pipet.
2. Cara
Running Kalibrasi dan control :
3.
Dari
main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang
available
4.
Pada
section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.
Pada
section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.
Tekan
“S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 )
lalu tekan enter
7.
Tekan
“C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan
previous screen sampai section yang dipilih
8.
Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block
sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.
Tutuplah
dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu
masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
Running
sample
1.
Dari
menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2. Pada
section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3. Tekan
angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.
Tekan
Assay untuk pilih pemeriksaan
5.
Tekan
sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf
menjalankan cursor kotak huruf yang
diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak
semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung
setelah selesai tekan enter
6.
Posisi
section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama
seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama
dan dapat di Run dalam section yang sama
7. Masukkan
strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas
reagent strip
8. Jika
memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan
section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample
sudah dimulai
Catatan
1. Pada
pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2. Kalibrasi
dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali
INTERPRETASI HASIL :
MINI VIDAS
Negatif : Indeks
< 4 IU / mL
Equivocal : >=
4 Indeks >= 8 IU/mL
Positif : Indeks
> 8 IU/mL
NILAI NORMAL : Negatif
ANTI TOXOPLASMA IgM
PENGERTIAN :
Congenital Toxoplasmosis dan infeksi
pada suatu Host Immunocompromized adalah menjadi sutu hal yang serius. Congenital Toxoplasmosis sekarang dapat
didiagnosa dalam uterus melalui pemeriksaan antibodi Toxoplasma pada bayi baru
lahir. Pemeriksaan serum antibodi IgM spesifik
terhadap antigen parasit Toxoplasma
Gondii ditujukan untuk evaluasi adanya infeksi Toxoplasma Gondii aktif (infeksi akut) atau reaktifasi infeksi Toxoplasma Gondii.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi Antibodi IgM
terhadap Toxoplasma Gondii dalam serum atau plasma manusia.
PRINSIP :
Prinsip pemeriksaan ini adalah
kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca
menggunakan flourence (ELFA). SPR (Solid
Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan. Reagent yang digunakan adalah reagent siap
pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat. Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses
reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
Setelah
tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR IgM akan ditangkap
oleh polyclonal antibodi yang menyelimuti bagian dalam SPR, anti Toxoplasma IgM
yang spesifik akan dideteksi oleh antigen Toxopalsma in actived (Rit Sabin
Strain) dengan sendirinya terlapisi oleh murin monoclonal anti Toxoplasma
antibodi berlabel alkaline phosfatase (anti P-30)
Masuk
tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR. Dimana konjugated enzym katalase akan
menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent. Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada
panjang gelombang 450 nm. Intensitas
flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam
sampel.
Hasil
dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi
alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.
ALAT- ALAT :
Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi
dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen
Anti Toxoplasma IgM (Mini Vidas)
CARA KERJA :
MINI VIDAS
Persiapan alat :
1. Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik
yang benar
2. Nyalakan
power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3. Instrument akan melakukan start up yang berlangsung
beberapa menit
4. Instrument
akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
Kalibrasi
dan control
1.
Keluarkan
kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi
dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan
juga strip SPR dan pipet.
2. Cara
Running Kalibrasi dan control :
3.
Dari
main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.
Pada
section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.
Pada
section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.
Tekan
“S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 )
lalu tekan enter
7.
Tekan
“C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan
previous screen sampai section yang dipilih
8.
Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block
sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.
Tutuplah
dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu
masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
Running
sample
1.
Dari
menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2. Pada
section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3. Tekan
angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.
Tekan
Assay untuk pilih pemeriksaan
5.
Tekan
sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf
menjalankan cursor kotak huruf yang
diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak
semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung
setelah selesai tekan enter
6.
Posisi
section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama
seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama
dan dapat di Run dalam section yang sama
7. Masukkan
strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas
reagent strip
8. Jika
memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan
section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample
sudah dimulai
Catatan
1. Pada
pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2. Kalibrasi
dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali
INTERPRETASI HASIL :
MINI VIDAS
Negatif : Indeks < 0,55 UI / mL
Equivocal : >=
0,55 Indeks <= 0,65 UI
/ mL
Positif : Indeks
> 0,65 UI / ml
NILAI NORMAL : Negatif
ANTI RUBELLA IgG
PENGERTIAN :
Infeksi Rubella atau yang dikenal
juga sebagai German Measles penyebabnya adalah virus Rubella. Gejala klinisnya berupa Mild Exanthem (ruam sedang) atau seringkali
subklinikal. Meskipun demikian apabila
ditemukan dalam uterus maka virus Rubella dapat menyebabkan Rubella Congenital
dan dapat mengakibatkan keguguran, katarak, cacat tubuh, ketulian atau
retardasi mental.
Pemeriksaan
serum antibodi IgG spesifik terhadap virus Rubella ditujukan untuk evaluasi
adanya respon serologi (seroconversion) terhadap infeksi Rubella primer atau
yang pernah terpapar. Dan aplikasi
langsung dari pemeriksaan ini sangat berperan dalam skerining pra dan tri
semester kehamilan. Apabila mereka tidak
mempunyai kekebalan mereka tidak perlu khawatir terinfeksi selama
kehamilan. Apabila mereka tidak
mempunyai kekebalan dan tidak sedang hamil maka dapat memperoleh vaksinasi
Rubella.
TUJUAN :
Untuk
mendeteksi adanya antibodi IgG terhadap virus Rubella dalam serum atau plasma
manusia.
PRINSIP :
Prinsip
pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan
hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA). SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi
sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.
Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam
bentuk strip yang tertutup rapat. Semua
proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium
dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
Setelah
tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
Rubella IgG
antibodi dalam sampel akan berikatan dengan antigen Rubella IgG yang melapisi
bagian dalam SPR. Komponen yang tidak
terikat akan hilang pada pencucian.
Konjugate mouse monoclonal anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat
human yang berada pada dinding SPR.
Masuk
tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR. Dimana konjugated enzym katalase akan
menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent. Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada
panjang gelombang 450 nm. Intensitas
flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam sampel.
Hasil
dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari
kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.
ALAT- ALAT :
Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi
dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen
Anti Rubella IgG (Mini Vidas)
CARA KERJA :
MINI VIDAS
Persiapan alat :
1. Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik
yang benar
2. Nyalakan
power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3. Instrument akan melakukan start up yang berlangsung
beberapa menit
4. Instrument
akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
Kalibrasi
dan control
1.
Keluarkan
kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi
dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan
juga strip SPR dan pipet.
2. Cara
Running Kalibrasi dan control :
3.
Dari
main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang
available
4.
Pada
section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.
Pada
section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.
Tekan
“S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 )
lalu tekan enter
7.
Tekan
“C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan
previous screen sampai section yang dipilih
8.
Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block
sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.
Tutuplah
dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu
masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
Running
sample
1.
Dari
menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2. Pada
section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3. Tekan
angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.
Tekan
Assay untuk pilih pemeriksaan
5.
Tekan
sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf
menjalankan cursor kotak huruf yang
diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak
semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung
setelah selesai tekan enter
6.
Posisi
section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama
seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama
dan dapat di Run dalam section yang sama
7. Masukkan
strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas
reagent strip
8. Jika
memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan
section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample
sudah dimulai
Catatan
1. Pada
pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2. Kalibrasi
dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali
INTERPRETASI HASIL :
MINI VIDAS
Negatif : Indeks
< 10 IU / mL
Equivocal : >
= 10 Indeks <= 15
IU / mL
Positif : Indeks
> 15 IU / mL
NILAI NORMAL :
Negatif
ANTI RUBELLA IgM
PENGERTIAN :
Infeksi Rubella atau yang dikenal
juga sebagai German Measles penyebabnya adalah virus Rubella. Gejala klinisnya berupa Mild Exanthem (ruam sedang) atau seringkali
subklinikal. Meskipun demikian apabila
ditemukan dalam uterus maka virus Rubella dapat menyebabkan Rubella Congenital
dan dapat mengakibatkan keguguran, katarak, cacat tubuh, ketulian atau
retardasi mental.
Pemeriksaan
serum antibodi IgM spesifik terhadap virus Rubella ditujukan untuk evaluasi
adanya Rubella aktif atau infeksi akut Rubella.
Dan aplikasi langsung dari pemeriksaan ini sangat berperan dalam
skerining pra dan tri semester kehamilan.
Apabila mereka tidak mempunyai kekebalan mereka tidak perlu khawatir
terinfeksi selama kehamilan. Apabila
mereka tidak mempunyai kekebalan dan tidak sedang hamil maka dapat memperoleh
vaksinasi Rubella.
TUJUAN :
Untuk
medeteksi antibodi IgM terhadap virus Rubella dalam serum atau plasma manusia.
PRINSIP :
Prinsip
pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan
hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA). SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi
sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.
Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam
bentuk strip yang tertutup rapat. Semua
proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium
dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
Setelah
tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
Rubella IgM antibodi dalam sampel akan berikatan dengan
antigen Rubella IgM yang melapisi bagian dalam SPR. Komponen yang tidak terikat akan hilang pada
pencucian. Konjugate mouse monoclonal
anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada
dinding SPR.
Masuk
tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR. Dimana konjugated enzym katalase akan
menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent. Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada
panjang gelombang 450 nm. Intensitas
flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam
sampel.
Hasil
dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari
kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.
ALAT- ALAT :
Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi
dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen
Anti Rubella IgM (Mini Vidas)
CARA KERJA :
MINI VIDAS
Persiapan alat :
1. Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik
yang benar
2. Nyalakan
power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3. Instrument akan melakukan start up yang berlangsung
beberapa menit
4. Instrument
akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
Kalibrasi
dan control
1.
Keluarkan
kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi
dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan
juga strip SPR dan pipet.
2. Cara
Running Kalibrasi dan control :
3.
Dari
main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang
available
4.
Pada
section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.
Pada
section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.
Tekan
“S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 )
lalu tekan enter
7.
Tekan
“C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan
previous screen sampai section yang dipilih
8.
Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block
sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.
Tutuplah
dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu
masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
Running
sample
1.
Dari
menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2. Pada
section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3. Tekan
angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.
Tekan
Assay untuk pilih pemeriksaan
5.
Tekan
sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf
menjalankan cursor kotak huruf yang
diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak
semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung
setelah selesai tekan enter
6.
Posisi
section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama
seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama
dan dapat di Run dalam section yang sama
7. Masukkan
strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas
reagent strip
8. Jika
memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan
section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample
sudah dimulai
Catatan
1. Pada
pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2. Kalibrasi
dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali
INTERPRETASI HASIL :
MINI VIDAS
Negatif : Indeks
< 0,80 UI / mL
Equivocal : >=
0,80 Indeks <= 1,20 UI / mL
Positif ; Indeks
> 1,20 UI / mL
NILAI NORMAL : Negatif
ANTI CMV IgG
PENGERTIAN :
Virus Cytomegalovirus menyebabkan
syndroma infeksi mononucleosis. Titer
tinggi CMV kebanyakan ditemui pada penderita AIDS. Penularan CMV intra-uterine dapat terjadi
pada wanita hamil yang mempunyai kekebalan atau tidak. Walaupun demikian pada wanita hamil yang
mempunyai kekebalan tidak berarti bahwa bayinya akan terhindar dari kecacatan
karena infeksi congenital ini.
Pemeriksaan serum antibodi IgG
spesifik terhadap antigen virus Cytomegalovirus (CMV) metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon
serologi terhadap infeksi CMV primer atau yang pernah terpapar. Disamping dapat digunakan untuk membantu
diagnosis infeksi CMV maka pengukuran antibodi IgG CMV secara serologi juga
dapat mencegah penularan transmisi CMV melalui tranfusi darah dengan
menetapakan status pendonor maupun penerimanya.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi antibodi IgG
terhadap Cytomegalovirus dalam serum atau plasma manusia.
PRINSIP :
Prinsip pemeriksaan ini adalah
kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca
menggunakan flourence (ELFA). SPR (Solid
Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan. Reagent yang digunakan adalah reagent siap
pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat. Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses
reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
Setelah
tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
CMV IgG antibodi dalam sampel akan berikatan dengan
antigen CMV IgG yang melapisi bagian dalam SPR.
Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian. Konjugate mouse monoclonal anti human dengan
alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
Masuk
tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR. Dimana konjugated enzym katalase akan
menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent. Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada
panjang gelombang 450 nm. Intensitas
flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam
sampel.
Hasil
dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari
kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.
ALAT- ALAT :
Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi
dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen
Anti CMV IgG (Mini Vidas)
CARA KERJA :
MINI VIDAS
Persiapan alat :
1. Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik
yang benar
2. Nyalakan
power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3. Instrument akan melakukan start up yang berlangsung
beberapa menit
4. Instrument
akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
Kalibrasi
dan control
1.
Keluarkan
kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi
dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan
juga strip SPR dan pipet.
2. Cara
Running Kalibrasi dan control :
3.
Dari
main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang
available
4.
Pada
section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.
Pada
section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.
Tekan
“S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 )
lalu tekan enter
7.
Tekan
“C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan
previous screen sampai section yang dipilih
8.
Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block
sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.
Tutuplah
dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu
masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
Running
sample
1.
Dari
menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2. Pada
section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3. Tekan
angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.
Tekan
Assay untuk pilih pemeriksaan
5.
Tekan
sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf
menjalankan cursor kotak huruf yang
diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak
semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung
setelah selesai tekan enter
6.
Posisi
section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama
seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama
dan dapat di Run dalam section yang sama
7. Masukkan
strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas
reagent strip
8. Jika
memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan
section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample
sudah dimulai
Catatan
1. Pada
pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2. Kalibrasi
dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali
INTERPRETASI HASIL :
MINI VIDAS
Negatif : Indeks < 4 UI / mL
Equivocal : >=
4 indeks
< 6 UI / mL
Positif : Indeks
>= 6 UI / mL
NILAI NORMAL : Negatif
ANTI CMV IgM
PENGERTIAN :
Virus Cytomegalovirus menyebabkan
sindroma infeksi mononucleosis. Titer
tinggi CMV kebanyakan ditemui pada penderita AIDS. Penularan CMV intra-uterine
dapat terjadi pada wanita hamil yang mempunyai kekebalan atau tidak. Walaupun demikian pada wanita hamil yang
mempunyai kekebalan tidak berarti bahwa bayinya akan terhindar dari kecacatan
karena infeksi congenital ini.
Pemeriksaan serum antibodi IgM
spesifik terhadap antigen virus Cytomegalovirus (CMV) metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon
serologi terhadap infeksi CMV primer atau yang pernah terpapar. Disamping dapat digunakan untuk membantu diagnosis
infeksi CMV maka pengukuran antibodi IgG CMV secara serologi juga dapat
mencegah penularan transmisi CMV melalui tranfusi darah dengan menetapakan
status pendonor maupun penerimanya.
TUJUAN :
Untuk deteksi antibodi IgM terhadap
Cytomegalovirus dalam serum atau plasma manusia.
PRINSIP :
Prinsip pemeriksaan ini adalah
kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca
menggunakan flourence (ELFA). SPR (Solid
Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan. Reagent yang digunakan adalah reagent siap
pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat. Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses
reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
Setelah
tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
CMV IgM antibodi dalam sampel akan berikatan dengan
antigen CMV IgM yang melapisi bagian dalam SPR.
Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian. Konjugate mouse monoclonal anti human dengan
alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
Masuk
tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR. Dimana konjugated enzym katalase akan
menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent. Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada
panjang gelombang 450 nm. Intensitas
flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam sampel.
Hasil
dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari
kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.
ALAT- ALAT :
Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi
dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen
Anti CMV IgM (Mini Vidas)
CARA KERJA :
MINI VIDAS
Persiapan alat :
1. Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik
yang benar
2. Nyalakan
power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3. Instrument akan melakukan start up yang berlangsung
beberapa menit
4. Instrument
akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
Kalibrasi
dan control
1.
Keluarkan
kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi
dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan
juga strip SPR dan pipet.
2. Cara
Running Kalibrasi dan control :
3.
Dari
main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang
available
4.
Pada
section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.
Pada
section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.
Tekan
“S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 )
lalu tekan enter
7.
Tekan
“C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan
previous screen sampai section yang dipilih
8.
Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block
sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.
Tutuplah
dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu
masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
Running
sample
1.
Dari
menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2. Pada
section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3. Tekan
angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.
Tekan
Assay untuk pilih pemeriksaan
5.
Tekan
sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf
menjalankan cursor kotak huruf yang
diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak
semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung
setelah selesai tekan enter
6.
Posisi
section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama
seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama
dan dapat di Run dalam section yang sama
7. Masukkan
strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas
reagent strip
8. Jika
memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan
section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample
sudah dimulai
Catatan
1. Pada
pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2. Kalibrasi
dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali
INTERPRETASI HASIL :
MINI VIDAS
Negatif : Indeks
< 0,70 UI / mL
Equivocal : >=
0,70 Indeks < 0,90 UI / mL
Positif : Indeks
>= 0,90 UI / mL
NILAI NORMAL : Negatif
Anti HSV 1 IgG
PENGERTIAN :
Herpes simplex Virus (HSV) adalah
enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha
hervesviridae. Berdasarkan antigenitas,
biokimiawi dan variasi biologis HSV
dapat dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2. Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber
virus. HSV-1 biasanya menyebabkan oral
herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis. Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka
seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya. HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau
silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif
maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan
kulit. Sekitar 90% populasi orang dewasa
didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2. Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya
terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
Individu yang berisiko terutama pada
anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena
infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker. Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic
gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk
relapsnya adalah Herpes labialis. Gejala
umumnya adalah membran mukosa rongga mulut munculnya sariawan yang banyak,
demam disertai kulit mengelupas disektar mulut dan wajah.
Pemeriksaan antibodi IgG spesifik
antigen virus herpes type 1 (HSV1)
metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap
infeksi primer atau yang pernah terpapar.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi antibodi IgG
terhadap Herpes Simplex Virus type 1 dalam serum atau plasma manusia. Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi
adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.
PRINSIP :
Pada
permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 1. Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan
kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgG HSV1 maka akan berikatan
dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat
yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen
komplek. Sisa kelebihan HRP konjugat
dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan. Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti
pada waktu tertentu. Intensitas warna
yang terbentuk sesuai dengan kadar IgG HSV1 antibodi dalam sampel. Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan
control.
ALAT- ALAT :
Mikrowell Reader
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen HSV 1 IgG
CARA KERJA :
1. Siapkan strip masukkan kedalam holder
2. Siapkan reagen
pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
Pipet
Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
Masing-masing dicampur
dengan reagent pengencer 200 ul
3.
Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur posisi A1
4.
Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah diencerkan
5.
Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah diencerkan
6.
Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah diencerkan
7.
Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel yang akan
diperiksan dan telah diencerkan
8. Inkubasi pada
suhu 37 ° C
selama 30 Menit
9. Buang cairan yang ada didalam sumur
10.
Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11.
Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan
100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur perlahan selama ± 10
detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing
sumur campur perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam
masing-masing sumur campur perlahan
selama ± 10
detik
Catatan : - sangat penting memastikkan warna biru
yang terjadi berubah menjadi warna kuning
- Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap
sumur sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang
450 nm sebelum 15 menit
INTERPRETASI HASIL :
Negatif : <= 0,90
Equivocal : 0,91 – 0,99
Positif : >= 1,00
NILAI NORMAL : Negatif
ANTI HSV 1 IgM
PENGERTIAN :
Herpes simplex Virus (HSV) adalah
enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha
hervesviridae. Berdasarkan antigenitas,
biokimiawi dan variasi biologis HSV dapat
dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2. Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber
virus. HSV-1 biasanya menyebabkan oral
herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis. Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka
seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya. HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau
silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif
maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan
kulit. Sekitar 90% populasi orang dewasa
didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2. Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya
terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
Individu yang berisiko terutama pada
anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena
infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker. Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic
gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk
relapsnya adalah Herpes labialis. Gejala
umumnya adalah membran mukosa rongga mulut munculnya sariawan yang banyak,
demam disertai kulit mengelupas disektar mulut dan wajah.
Pemeriksaan antibodi IgM spesifik
antigen virus herpes type 1 (HSV1)
metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap
infeksi primer atau yang pernah terpapar.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi antibodi IgM
terhadap Herpes Simplex Virus type 1 dalam serum atau plasma manusia. Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi
adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.
PRINSIP :
Pada
permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 1. Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan
kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgM HSV1 maka akan berikatan
dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat
yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen
komplek. Sisa kelebihan HRP konjugat
dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan. Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti
pada waktu tertentu. Intensitas warna
yang terbentuk sesuai dengan kadar IgM HSV1 antibodi dalam sampel. Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan
control.
ALAT- ALAT :
Mikrowell Reader
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen HSV 1 IgG
CARA KERJA :
1. Siapkan strip masukkan kedalam holder
2. Siapkan reagen
pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
Pipet
Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
Masing-masing dicampur
dengan reagent pengencer 200 ul
3.
Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur posisi A1
4.
Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah diencerkan
5.
Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah diencerkan
6.
Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah diencerkan
7.
Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel yang akan
diperiksan dan telah diencerkan
8. Inkubasi pada
suhu 37 ° C
selama 30 Menit
9. Buang cairan yang ada didalam sumur
10.
Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11.
Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan
100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur perlahan selama ± 10
detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing
sumur campur perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam
masing-masing sumur campur perlahan
selama ± 10
detik
Catatan : - sangat penting memastikkan warna biru
yang terjadi berubah menjadi warna kuning
- Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap
sumur sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang
450 nm sebelum 15 menit
INTERPRETASI HASIL :
Negatif : <= 0,90
Equivocal : 0,91 – 0,99
Positif : >= 1,00
NILAI NORMAL : Negatif
ANTI HSV 2 IgG
PENGERTIAN :
Herpes simplex Virus (HSV) adalah
enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha
hervesviridae. Berdasarkan antigenitas,
biokimiawi dan variasi biologis HSV dapat
dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2. Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber
virus. HSV-1 biasanya menyebabkan oral
herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis. Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka
seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya. HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau
silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif
maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan
kulit. Sekitar 90% populasi orang dewasa
didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2. Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya
terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
Individu yang berisiko terutama pada
anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena
infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker. Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic
gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk
relapsnya adalah Herpes labialis. Gejala
umunya adalah perlukaan / radang di rongga pernafasan mirip influenza (demam,
sukar menelan) dan bisul bernanah.
Mekanisme penularannya melalui hubungan seksual dan HSV 2 disamping
sebagai penyebab kecacatan pada bayi juga berperan utama dalam penyebaran HIV
karena dapat memperkuat virulensi virus HIV sehingga orang yang menderita
infeksi HSV2 lebih mudah tertular virus HIV.
Pemeriksaan antibodi IgG spesifik
antigen virus herpes type 2 (HSV2)
metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap
infeksi primer atau yang pernah terpapar.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi antibodi IgG
terhadap Herpes Simplex Virus type 2 dalam serum atau plasma manusia. Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi
adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.
PRINSIP :
Pada
permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 2. Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan
kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgG HSV2 maka akan berikatan
dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat
yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen
komplek. Sisa kelebihan HRP konjugat
dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan. Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti
pada waktu tertentu. Intensitas warna
yang terbentuk sesuai dengan kadar IgG HSV2 antibodi dalam sampel. Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan
control.
ALAT- ALAT :
Mikrowell Reader
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen HSV 1 IgG
CARA KERJA :
1. Siapkan strip masukkan kedalam holder
2. Siapkan reagen
pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
Pipet
Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
Masing-masing dicampur
dengan reagent pengencer 200 ul
3.
Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur posisi A1
4.
Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah diencerkan
5.
Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah diencerkan
6.
Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah diencerkan
7.
Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel yang akan
diperiksan dan telah diencerkan
8. Inkubasi pada
suhu 37 ° C
selama 30 Menit
9. Buang cairan yang ada didalam sumur
10.
Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11.
Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan
100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur perlahan selama ± 10
detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing
sumur campur perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam
masing-masing sumur campur perlahan
selama ± 10
detik
Catatan : - sangat penting memastikkan warna biru
yang terjadi berubah menjadi warna kuning
- Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap
sumur sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang
450 nm sebelum 15 menit
INTERPRETASI HASIL :
Negatif : <= 0,90
Equivocal : 0,91 – 0,99
Positif : >= 1,00
NILAI NORMAL : Negatif
Anti HSV 2 IgM
PENGERTIAN :
Herpes simplex Virus (HSV) adalah
enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha
hervesviridae. Berdasarkan antigenitas,
biokimiawi dan variasi biologis HSV dapat
dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2. Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber
virus. HSV-1 biasanya menyebabkan oral
herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis. Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka
seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya. HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau
silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif
maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan kulit. Sekitar 90% populasi orang dewasa didapatkan
seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2. Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya
terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
Individu yang berisiko terutama pada
anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena
infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker. Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic
gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk
relapsnya adalah Herpes labialis. Gejala
umunya adalah perlukaan / radang di rongga pernafasan mirip influenza (demam,
sukar menelan) dan bisul bernanah.
Mekanisme penularannya melalui hubungan seksual dan HSV 2 disamping
sebagai penyebab kecacatan pada bayi juga berperan utama dalam penyebaran HIV
karena dapat memperkuat virulensi virus HIV sehingga orang yang menderita
infeksi HSV2 lebih mudah tertular virus HIV.
Pemeriksaan antibodi IgG spesifik
antigen virus herpes type 1 (HSV1)
metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap
infeksi primer atau yang pernah terpapar.
TUJUAN :
Untuk mendeteksi antibodi IgM
terhadap Herpes Simplex Virus type 2 dalam serum atau plasma manusia. Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi
adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.
PRINSIP :
Pada
permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 2. Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan
kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgM HSV2 maka akan berikatan
dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat
yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen
komplek. Sisa kelebihan HRP konjugat
dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan. Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti
pada waktu tertentu. Intensitas warna
yang terbentuk sesuai dengan kadar IgM HSV2 antibodi dalam sampel. Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan
control.
ALAT- ALAT :
Mikrowell Reader
Blue dan Yellow TIP
Pipet Otomatis
Sentrifuge
Cup Sampel
BAHAN :
Serum
Plasma EDTA
Reagen HSV 1 IgG
CARA KERJA :
1. Siapkan strip masukkan kedalam holder
2. Siapkan reagen
pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
Pipet
Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
Masing-masing dicampur
dengan reagent pengencer 200 ul
3.
Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur posisi A1
4.
Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah diencerkan
5.
Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah diencerkan
6.
Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah diencerkan
7.
Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel yang akan
diperiksan dan telah diencerkan
8. Inkubasi pada
suhu 37 ° C
selama 30 Menit
9. Buang cairan yang ada didalam sumur
10.
Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11.
Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan
100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur perlahan selama ± 10
detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing
sumur campur perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam
masing-masing sumur campur perlahan
selama ± 10
detik
Catatan : - sangat penting memastikkan warna biru
yang terjadi berubah menjadi warna kuning
- Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap
sumur sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang
450 nm sebelum 15 menit
INTERPRETASI HASIL :
Negatif : <= 0,90
Equivocal : 0,91 – 0,99
Positif : >= 1,00
NILAI NORMAL : Negatif