Minggu, 24 November 2013

TORCH

TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) dalam wanita hamil. TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases. Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.
TORCH tidak hanya berkaitan dengan masalah kehamilan saja. TORCH juga bisa meyerang orang tua, anak muda, dari berbagai kalangan, usia, dan jenis kelamin. TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala sering sakit kepala misalnya), menyebabkan sering timbul radang tenggorokan, flu berkepanjangan, sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki, lambung, mata, dan sebagainya.

Diagnosis
Diagnosis dilakukan dengan tes ELISA. Ditemukan bahwa antibodi IgM menunjukkan hasil positif 40 (10.52%) untuk toksoplasma, 102 (26.8%) untuk Rubella, 32 (8.42%) untuk CMV dan 14 (3.6%) untuk HSV-II. Antibodi IgG menunjukkan hasil positif 160 (42.10%) untuk Toxoplasma, 233 (61.3%) untuk Rubella, 346 (91.05%) untuk CMV dan 145 (33.58%) untuk HSV-II.

PEMERIKSAAN TORCH

ANTI TOXOPLASMA IgG

PENGERTIAN                      :
            Congenital Toxoplasmosis dan infeksi pada suatu Host Immunocompromized adalah menjadi sutu hal yang serius.  Congenital Toxoplasmosis sekarang dapat didiagnosa dalam uterus melalui pemeriksaan antibodi Toxoplasma pada bayi baru lahir.  Pemeriksaan serum antibodi IgG spesifik terhadap antigen parasit Toxoplasma Gondii ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap infeksi Toxoplasma Gondii masa lalu.

TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi Antibodi IgG (serologi status) terhadap Toxoplasma Gondii dalam serum atau plasma manusia.

PRINSIP                                :
            Prinsip pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA).  SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.  Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat.  Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
            Setelah tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
Toxoplasama Gondii IgG antibodi dalam sampel akan berikatan dengan antigen Toxoplasma gondii yang melapisi bagian dalam SPR.  Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian.  Konjugate mouse monoclonal anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
            Masuk tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR.  Dimana konjugated enzym katalase akan menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent.  Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada panjang gelombang 450 nm.  Intensitas flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam sampel.
            Hasil dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.

ALAT- ALAT                         :
*      Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat  yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen Anti Toxoplasma IgG (Mini Vidas)

CARA KERJA                      :
*      MINI VIDAS
*      Persiapan alat :
1.    Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik yang benar
2.    Nyalakan power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3.    Instrument akan melakukan start up yang berlangsung beberapa menit
4.    Instrument akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
*      Kalibrasi dan control
1.    Keluarkan kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan juga strip SPR dan pipet.
2.    Cara Running Kalibrasi dan control :
3.    Dari main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.    Pada section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.    Pada section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.    Tekan “S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 ) lalu tekan enter
7.    Tekan “C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan previous screen sampai section yang dipilih
8.    Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.    Tutuplah dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
*      Running sample
1.      Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2.      Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3.      Tekan angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.      Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan
5.      Tekan sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf menjalankan cursor kotak  huruf yang diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung setelah selesai tekan enter
6.      Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama dan dapat di Run dalam section yang sama
7.      Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagent strip
8.      Jika memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample sudah dimulai
*      Catatan
1.    Pada pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2.    Kalibrasi dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali

INTERPRETASI HASIL     :
*      MINI VIDAS
            Negatif                        :           Indeks < 4      IU / mL
            Equivocal                   :           >= 4    Indeks   >= 8 IU/mL
            Positif                         :           Indeks > 8      IU/mL

NILAI NORMAL                   :           Negatif

ANTI TOXOPLASMA IgM

PENGERTIAN                      :
            Congenital Toxoplasmosis dan infeksi pada suatu Host Immunocompromized adalah menjadi sutu hal yang serius.  Congenital Toxoplasmosis sekarang dapat didiagnosa dalam uterus melalui pemeriksaan antibodi Toxoplasma pada bayi baru lahir.  Pemeriksaan serum antibodi IgM spesifik terhadap antigen parasit Toxoplasma Gondii ditujukan untuk evaluasi adanya infeksi Toxoplasma Gondii aktif (infeksi akut) atau reaktifasi infeksi Toxoplasma Gondii.         

TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi Antibodi IgM terhadap Toxoplasma Gondii dalam serum atau plasma manusia.

PRINSIP                                :
            Prinsip pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA).  SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.  Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat.  Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
            Setelah tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR IgM akan ditangkap oleh polyclonal antibodi yang menyelimuti bagian dalam SPR, anti Toxoplasma IgM yang spesifik akan dideteksi oleh antigen Toxopalsma in actived (Rit Sabin Strain) dengan sendirinya terlapisi oleh murin monoclonal anti Toxoplasma antibodi berlabel alkaline phosfatase (anti P-30)
            Masuk tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR.  Dimana konjugated enzym katalase akan menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent.  Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada panjang gelombang 450 nm.  Intensitas flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam sampel.
            Hasil dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.

ALAT- ALAT                         :
*      Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat  yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen Anti Toxoplasma IgM (Mini Vidas)

CARA KERJA                      :
*      MINI VIDAS
*      Persiapan alat :
1.    Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik yang benar
2.    Nyalakan power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3.    Instrument akan melakukan start up yang berlangsung beberapa menit
4.    Instrument akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
*      Kalibrasi dan control
1.    Keluarkan kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan juga strip SPR dan pipet.
2.    Cara Running Kalibrasi dan control :
3.    Dari main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.    Pada section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.    Pada section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.    Tekan “S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 ) lalu tekan enter
7.    Tekan “C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan previous screen sampai section yang dipilih
8.    Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.    Tutuplah dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
*      Running sample
1.      Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2.      Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3.      Tekan angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.      Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan
5.      Tekan sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf menjalankan cursor kotak  huruf yang diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung setelah selesai tekan enter
6.      Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama dan dapat di Run dalam section yang sama
7.      Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagent strip
8.      Jika memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample sudah dimulai
*      Catatan
1.    Pada pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2.    Kalibrasi dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali

INTERPRETASI HASIL     :
*      MINI VIDAS
            Negatif                        :           Indeks < 0,55 UI / mL
            Equivocal                   :           >= 0,55   Indeks   <= 0,65    UI / mL
            Positif                         :           Indeks > 0,65 UI / ml

NILAI NORMAL                   :           Negatif

ANTI RUBELLA IgG
PENGERTIAN                      :
            Infeksi Rubella atau yang dikenal juga sebagai German Measles penyebabnya adalah virus Rubella.  Gejala klinisnya berupa Mild Exanthem (ruam sedang) atau seringkali subklinikal.  Meskipun demikian apabila ditemukan dalam uterus maka virus Rubella dapat menyebabkan Rubella Congenital dan dapat mengakibatkan keguguran, katarak, cacat tubuh, ketulian atau retardasi mental.
            Pemeriksaan serum antibodi IgG spesifik terhadap virus Rubella ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi (seroconversion) terhadap infeksi Rubella primer atau yang pernah terpapar.  Dan aplikasi langsung dari pemeriksaan ini sangat berperan dalam skerining pra dan tri semester kehamilan.  Apabila mereka tidak mempunyai kekebalan mereka tidak perlu khawatir terinfeksi selama kehamilan.  Apabila mereka tidak mempunyai kekebalan dan tidak sedang hamil maka dapat memperoleh vaksinasi Rubella.
           
TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi adanya antibodi IgG terhadap virus Rubella dalam serum atau plasma manusia.

PRINSIP                                :
            Prinsip pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA).  SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.  Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat.  Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
            Setelah tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
Rubella  IgG antibodi dalam sampel akan berikatan dengan antigen Rubella IgG yang melapisi bagian dalam SPR.  Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian.  Konjugate mouse monoclonal anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
            Masuk tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR.  Dimana konjugated enzym katalase akan menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent.  Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada panjang gelombang 450 nm.  Intensitas flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi  yang terdapat didalam sampel.
            Hasil dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.

ALAT- ALAT                         :
*      Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat  yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen Anti Rubella IgG (Mini Vidas)


CARA KERJA                      :
*      MINI VIDAS
*      Persiapan alat :
1.    Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik yang benar
2.    Nyalakan power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3.    Instrument akan melakukan start up yang berlangsung beberapa menit
4.    Instrument akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
*      Kalibrasi dan control
1.    Keluarkan kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan juga strip SPR dan pipet.
2.    Cara Running Kalibrasi dan control :
3.    Dari main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.    Pada section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.    Pada section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.    Tekan “S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 ) lalu tekan enter
7.    Tekan “C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan previous screen sampai section yang dipilih
8.    Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.    Tutuplah dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
*      Running sample
1.      Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2.      Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3.      Tekan angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.      Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan
5.      Tekan sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf menjalankan cursor kotak  huruf yang diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung setelah selesai tekan enter
6.      Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama dan dapat di Run dalam section yang sama
7.      Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagent strip
8.      Jika memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample sudah dimulai
*      Catatan
1.    Pada pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2.    Kalibrasi dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali

INTERPRETASI HASIL     :
*      MINI VIDAS
            Negatif                        :           Indeks < 10    IU / mL
            Equivocal                   :           > = 10   Indeks   <= 15  IU / mL
            Positif                         :           Indeks > 15    IU / mL

NILAI NORMAL                   :           Negatif


ANTI RUBELLA IgM

PENGERTIAN                      :
            Infeksi Rubella atau yang dikenal juga sebagai German Measles penyebabnya adalah virus Rubella.  Gejala klinisnya berupa Mild Exanthem (ruam sedang) atau seringkali subklinikal.  Meskipun demikian apabila ditemukan dalam uterus maka virus Rubella dapat menyebabkan Rubella Congenital dan dapat mengakibatkan keguguran, katarak, cacat tubuh, ketulian atau retardasi mental.
            Pemeriksaan serum antibodi IgM spesifik terhadap virus Rubella ditujukan untuk evaluasi adanya Rubella aktif atau infeksi akut Rubella.  Dan aplikasi langsung dari pemeriksaan ini sangat berperan dalam skerining pra dan tri semester kehamilan.  Apabila mereka tidak mempunyai kekebalan mereka tidak perlu khawatir terinfeksi selama kehamilan.  Apabila mereka tidak mempunyai kekebalan dan tidak sedang hamil maka dapat memperoleh vaksinasi Rubella.

TUJUAN                                :
            Untuk medeteksi antibodi IgM terhadap virus Rubella dalam serum atau plasma manusia.

PRINSIP                                :
            Prinsip pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA).  SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.  Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat.  Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
            Setelah tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
Rubella IgM antibodi dalam sampel akan berikatan dengan antigen Rubella IgM yang melapisi bagian dalam SPR.  Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian.  Konjugate mouse monoclonal anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
            Masuk tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR.  Dimana konjugated enzym katalase akan menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent.  Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada panjang gelombang 450 nm.  Intensitas flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam sampel.
            Hasil dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.

ALAT- ALAT                         :
*      Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat  yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen Anti Rubella IgM (Mini Vidas)

CARA KERJA                      :
*      MINI VIDAS
*      Persiapan alat :
1.    Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik yang benar
2.    Nyalakan power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3.    Instrument akan melakukan start up yang berlangsung beberapa menit
4.    Instrument akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
*      Kalibrasi dan control
1.    Keluarkan kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan juga strip SPR dan pipet.
2.    Cara Running Kalibrasi dan control :
3.    Dari main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.    Pada section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.    Pada section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.    Tekan “S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 ) lalu tekan enter
7.    Tekan “C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan previous screen sampai section yang dipilih
8.    Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.    Tutuplah dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
*      Running sample
1.      Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2.      Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3.      Tekan angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.      Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan
5.      Tekan sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf menjalankan cursor kotak  huruf yang diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung setelah selesai tekan enter
6.      Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama dan dapat di Run dalam section yang sama
7.      Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagent strip
8.      Jika memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample sudah dimulai
*      Catatan
1.    Pada pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2.    Kalibrasi dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali

INTERPRETASI HASIL     :
*      MINI VIDAS
            Negatif                        :           Indeks < 0,80 UI / mL
            Equivocal                   :           >= 0,80 Indeks <= 1,20        UI / mL
            Positif                         ;           Indeks > 1,20 UI / mL

NILAI NORMAL                   :           Negatif





ANTI CMV IgG

PENGERTIAN                      :
            Virus Cytomegalovirus menyebabkan syndroma infeksi mononucleosis.  Titer tinggi CMV kebanyakan ditemui pada penderita AIDS.  Penularan CMV intra-uterine dapat terjadi pada wanita hamil yang mempunyai kekebalan atau tidak.  Walaupun demikian pada wanita hamil yang mempunyai kekebalan tidak berarti bahwa bayinya akan terhindar dari kecacatan karena infeksi congenital ini.
            Pemeriksaan serum antibodi IgG spesifik terhadap antigen virus Cytomegalovirus (CMV) metode ELISA  ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi terhadap infeksi CMV primer atau yang pernah terpapar.  Disamping dapat digunakan untuk membantu diagnosis infeksi CMV maka pengukuran antibodi IgG CMV secara serologi juga dapat mencegah penularan transmisi CMV melalui tranfusi darah dengan menetapakan status pendonor maupun penerimanya.

TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap Cytomegalovirus dalam serum atau plasma manusia.

PRINSIP                                :
            Prinsip pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA).  SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.  Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat.  Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
            Setelah tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
CMV IgG antibodi dalam sampel akan berikatan dengan antigen CMV IgG yang melapisi bagian dalam SPR.  Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian.  Konjugate mouse monoclonal anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
            Masuk tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR.  Dimana konjugated enzym katalase akan menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent.  Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada panjang gelombang 450 nm.  Intensitas flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi yang terdapat didalam sampel.
            Hasil dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.

ALAT- ALAT                         :
*      Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat  yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen Anti CMV IgG (Mini Vidas)

CARA KERJA                      :
*      MINI VIDAS
*      Persiapan alat :
1.    Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik yang benar
2.    Nyalakan power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3.    Instrument akan melakukan start up yang berlangsung beberapa menit
4.    Instrument akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
*      Kalibrasi dan control
1.    Keluarkan kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan juga strip SPR dan pipet.
2.    Cara Running Kalibrasi dan control :
3.    Dari main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.    Pada section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.    Pada section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.    Tekan “S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 ) lalu tekan enter
7.    Tekan “C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan previous screen sampai section yang dipilih
8.    Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.    Tutuplah dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
*      Running sample
1.      Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2.      Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3.      Tekan angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.      Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan
5.      Tekan sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf menjalankan cursor kotak  huruf yang diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung setelah selesai tekan enter
6.      Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama dan dapat di Run dalam section yang sama
7.      Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagent strip
8.      Jika memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample sudah dimulai
*      Catatan
1.    Pada pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2.    Kalibrasi dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali

INTERPRETASI HASIL     :
*      MINI VIDAS
            Negatif                        :           Indeks < 4 UI / mL
            Equivocal                   :           >= 4  indeks  < 6 UI / mL
            Positif                         :           Indeks  >= 6 UI / mL

NILAI NORMAL                   :           Negatif



ANTI CMV IgM

PENGERTIAN                      :
            Virus Cytomegalovirus menyebabkan sindroma infeksi mononucleosis.  Titer tinggi CMV kebanyakan ditemui pada penderita AIDS. Penularan CMV intra-uterine dapat terjadi pada wanita hamil yang mempunyai kekebalan atau tidak.  Walaupun demikian pada wanita hamil yang mempunyai kekebalan tidak berarti bahwa bayinya akan terhindar dari kecacatan karena infeksi congenital ini.
            Pemeriksaan serum antibodi IgM spesifik terhadap antigen virus Cytomegalovirus (CMV) metode ELISA  ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi terhadap infeksi CMV primer atau yang pernah terpapar.  Disamping dapat digunakan untuk membantu diagnosis infeksi CMV maka pengukuran antibodi IgG CMV secara serologi juga dapat mencegah penularan transmisi CMV melalui tranfusi darah dengan menetapakan status pendonor maupun penerimanya.

TUJUAN                                :
            Untuk deteksi antibodi IgM terhadap Cytomegalovirus dalam serum atau plasma manusia.

PRINSIP                                :
            Prinsip pemeriksaan ini adalah kombinasi dari metode imunoenzim dan imunocapture dengan hasil akhir dibaca menggunakan flourence (ELFA).  SPR (Solid Phase Receptacle) berfungsi sebagai pemipet cairan dalam pemeriksaan.  Reagent yang digunakan adalah reagent siap pakai yang dikemas dalam bentuk strip yang tertutup rapat.  Semua proses pemeriksaan dilakukan secara otomatis didalam alat, proses reaksi medium dilakukan beberapa waktu didalam dan diluar SPR.
            Setelah tahap inkubasi, sampel akan berada didalam dan diluar SPR. Anti
CMV IgM antibodi dalam sampel akan berikatan dengan antigen CMV IgM yang melapisi bagian dalam SPR.  Komponen yang tidak terikat akan hilang pada pencucian.  Konjugate mouse monoclonal anti human dengan alkali phosfatase akan mengikat human yang berada pada dinding SPR.
            Masuk tahap akhir subtrat akan beredar pada lapisan dalam dan luar SPR.  Dimana konjugated enzym katalase akan menghidrolisa subtrat tersebut membentuk flouresent.  Flouresent yang terbentuk akan dibaca pada panjang gelombang 450 nm.  Intensitas flouresent sebanding dengan jumlah konsentrasi antibodi  yang terdapat didalam sampel.
            Hasil dari pemeriksaan adalah nilai indeks yang didapat secara otomatis hasil dari kalkulasi alat terhadap standar yang sudah disimpan dalam memory alat.

ALAT- ALAT                         :
*      Mini Vidas
Mini Vidas adalah alat  yang digunakan untuk pemeriksaan Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent Assay )
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen Anti CMV IgM (Mini Vidas)

CARA KERJA                      :
*      MINI VIDAS
*      Persiapan alat :
1.    Pastikan kabel listrik telah disambung ke aliran listrik yang benar
2.    Nyalakan power switch ( ON/OFF ) yang terdapat dibagian belakang tengah bawah instrument
3.    Instrument akan melakukan start up yang berlangsung beberapa menit
4.    Instrument akan siap dipakai apabila “main menu” pada layar telah tampil
*      Kalibrasi dan control
1.    Keluarkan kalibrasi dan control dari kulkas biarkan mencapai suhu kamar, jika kalibrasi dan control berbentuk Lyphilized, maka encerkan sesuai pakage insert, keluarkan juga strip SPR dan pipet.
2.    Cara Running Kalibrasi dan control :
3.    Dari main menu tekan status screen “tekan section”A” atau “B” pilih section yang available
4.    Pada section yang dipilih tekan angka 1 ( satu )
5.    Pada section A1, tekan “Assay” pilih test/parameter yang akan diperiksa
6.    Tekan “S” ( untuk standard/keluar secara otomatis atau dipilih untuk S1 atau S2 ) lalu tekan enter
7.    Tekan “C” untuk mengetes control lalu masukkan nomor control ( 1-3), lalu tekan previous screen sampai section yang dipilih
8.    Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam SPR block sesuai parameter yang dikehendaki tepat diatas reagen strip
9.    Tutuplah dengan baik strip tray cover dan SPR Compartment Door, tekan tombol start, lalu masukkan nomor operator ID, pengetesan section tersebut dimulai
*      Running sample
1.      Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B, pilh yang available
2.      Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6
3.      Tekan angka 1 dan pada tampilan A1 atau B1
4.      Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan
5.      Tekan sample ID, lalu masukkan nama pasien atau nomor Lab sample, untuk huruf menjalankan cursor kotak  huruf yang diinginkan dengan tanda panah, lalu tekan tombol yang segaris dengan kotak semua huruf disamping kanan, dan untuk angka tekan tombol angka secara langsung setelah selesai tekan enter
6.      Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu masukkan sample ID berikutnya sama seperti diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya sama dan dapat di Run dalam section yang sama
7.      Masukkan strip SPR dan pipet SPR ke dalam block SPR sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagent strip
8.      Jika memasukkan sample ID sudah selesai, tekan previous screen sampai penampilan section lalu tekan start, masukkan nomor ID operator maka pengerjaan sample sudah dimulai
*      Catatan
1.    Pada pengerjaan kalibrasi, control dan sample bias dilakukan bersamaan
2.    Kalibrasi dan control hanya dilakukan 2 minggu sekali

INTERPRETASI HASIL     :
*      MINI VIDAS
            Negatif                        :           Indeks < 0,70 UI / mL
            Equivocal                   :           >= 0,70  Indeks  < 0,90 UI / mL
            Positif                         :           Indeks >=  0,90 UI / mL

NILAI NORMAL                   :           Negatif


Anti HSV 1 IgG
PENGERTIAN                      :
            Herpes simplex Virus (HSV) adalah enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha hervesviridae.  Berdasarkan antigenitas, biokimiawi dan variasi biologis HSV  dapat dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2.  Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber virus.  HSV-1 biasanya menyebabkan oral herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis.  Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya.  HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan kulit.  Sekitar 90% populasi orang dewasa didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2.  Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
            Individu yang berisiko terutama pada anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker.  Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic  keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk relapsnya adalah Herpes labialis.  Gejala umumnya adalah membran mukosa rongga mulut munculnya sariawan yang banyak, demam disertai kulit mengelupas disektar mulut dan wajah.
            Pemeriksaan antibodi IgG spesifik antigen virus herpes type 1 (HSV1)  metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap infeksi primer atau yang pernah terpapar. 

TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap Herpes Simplex Virus type 1 dalam serum atau plasma manusia.  Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.

PRINSIP                                :
            Pada permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 1.  Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgG HSV1 maka akan berikatan dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen komplek.  Sisa kelebihan HRP konjugat dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan.  Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti pada waktu tertentu.  Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan kadar IgG HSV1 antibodi dalam sampel.  Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan control.

ALAT- ALAT                         :
*      Mikrowell Reader
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen HSV 1 IgG

CARA KERJA                      :
1.  Siapkan strip masukkan kedalam holder
2.  Siapkan reagen pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
*      Pipet Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
*      Masing-masing dicampur dengan reagent pengencer 200 ul
3. Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur             posisi A1
4. Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah         diencerkan
5. Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah   diencerkan
6. Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah     diencerkan
7. Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel  yang        akan diperiksan dan telah diencerkan
8.  Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
9.  Buang cairan yang ada didalam sumur
10. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan 100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur            perlahan selama ± 10 detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing sumur campur   perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam masing-masing sumur   campur perlahan selama ± 10 detik
      Catatan    : - sangat penting memastikkan warna biru yang terjadi berubah                                        menjadi warna kuning
                          - Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap sumur                                                   sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang 450 nm             sebelum 15 menit
INTERPRETASI HASIL     :
            Negatif                        :           <= 0,90
            Equivocal                   :           0,91 – 0,99
            Positif                         :           >= 1,00

NILAI NORMAL                   :           Negatif












ANTI HSV 1 IgM
PENGERTIAN                      :
            Herpes simplex Virus (HSV) adalah enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha hervesviridae.  Berdasarkan antigenitas, biokimiawi dan variasi biologis HSV  dapat dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2.  Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber virus.  HSV-1 biasanya menyebabkan oral herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis.  Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya.  HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan kulit.  Sekitar 90% populasi orang dewasa didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2.  Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
            Individu yang berisiko terutama pada anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker.  Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic  keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk relapsnya adalah Herpes labialis.  Gejala umumnya adalah membran mukosa rongga mulut munculnya sariawan yang banyak, demam disertai kulit mengelupas disektar mulut dan wajah.
            Pemeriksaan antibodi IgM spesifik antigen virus herpes type 1 (HSV1)  metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap infeksi primer atau yang pernah terpapar. 

TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap Herpes Simplex Virus type 1 dalam serum atau plasma manusia.  Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.

PRINSIP                                :
            Pada permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 1.  Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgM HSV1 maka akan berikatan dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen komplek.  Sisa kelebihan HRP konjugat dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan.  Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti pada waktu tertentu.  Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan kadar IgM HSV1 antibodi dalam sampel.  Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan control.

ALAT- ALAT                         :
*      Mikrowell Reader
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen HSV 1 IgG

CARA KERJA                      :
1.  Siapkan strip masukkan kedalam holder
2.  Siapkan reagen pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
*      Pipet Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
*      Masing-masing dicampur dengan reagent pengencer 200 ul
3. Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur             posisi A1
4. Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah         diencerkan
5. Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah   diencerkan
6. Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah     diencerkan
7. Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel  yang        akan diperiksan dan telah diencerkan
8.  Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
9.  Buang cairan yang ada didalam sumur
10. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan 100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur            perlahan selama ± 10 detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing sumur campur   perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam masing-masing sumur   campur perlahan selama ± 10 detik
      Catatan    : - sangat penting memastikkan warna biru yang terjadi berubah                                        menjadi warna kuning
                          - Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap sumur                                                   sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang 450 nm             sebelum 15 menit

INTERPRETASI HASIL     :
            Negatif                        :           <= 0,90
            Equivocal                   :           0,91 – 0,99
            Positif                         :           >= 1,00

NILAI NORMAL                   :           Negatif




ANTI HSV 2 IgG

PENGERTIAN                      :
            Herpes simplex Virus (HSV) adalah enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha hervesviridae.  Berdasarkan antigenitas, biokimiawi dan variasi biologis HSV  dapat dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2.  Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber virus.  HSV-1 biasanya menyebabkan oral herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis.  Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya.  HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan kulit.  Sekitar 90% populasi orang dewasa didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2.  Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
            Individu yang berisiko terutama pada anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker.  Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic  keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk relapsnya adalah Herpes labialis.  Gejala umunya adalah perlukaan / radang di rongga pernafasan mirip influenza (demam, sukar menelan) dan bisul bernanah.  Mekanisme penularannya melalui hubungan seksual dan HSV 2 disamping sebagai penyebab kecacatan pada bayi juga berperan utama dalam penyebaran HIV karena dapat memperkuat virulensi virus HIV sehingga orang yang menderita infeksi HSV2 lebih mudah tertular virus HIV.
            Pemeriksaan antibodi IgG spesifik antigen virus herpes type 2 (HSV2)  metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap infeksi primer atau yang pernah terpapar. 
TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap Herpes Simplex Virus type 2 dalam serum atau plasma manusia.  Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.

PRINSIP                                :
            Pada permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 2.  Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgG HSV2 maka akan berikatan dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen komplek.  Sisa kelebihan HRP konjugat dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan.  Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti pada waktu tertentu.  Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan kadar IgG HSV2 antibodi dalam sampel.  Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan control.

ALAT- ALAT                         :
*      Mikrowell Reader
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen HSV 1 IgG
CARA KERJA                      :
1.  Siapkan strip masukkan kedalam holder
2.  Siapkan reagen pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
*      Pipet Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
*      Masing-masing dicampur dengan reagent pengencer 200 ul
3. Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur             posisi A1
4. Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah         diencerkan
5. Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah   diencerkan
6. Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah     diencerkan
7. Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel  yang        akan diperiksan dan telah diencerkan
8.  Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
9.  Buang cairan yang ada didalam sumur
10. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan 100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur            perlahan selama ± 10 detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing sumur campur   perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam masing-masing sumur   campur perlahan selama ± 10 detik
      Catatan    : - sangat penting memastikkan warna biru yang terjadi berubah                                        menjadi warna kuning
                          - Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap sumur                                                   sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang 450 nm             sebelum 15 menit


INTERPRETASI HASIL     :
            Negatif                        :           <= 0,90
            Equivocal                   :           0,91 – 0,99
            Positif                         :           >= 1,00

NILAI NORMAL                   :           Negatif



Anti HSV 2 IgM
PENGERTIAN                      :
            Herpes simplex Virus (HSV) adalah enveloped DNA virus (berdiameter 150 – 200 nm0 golongan alpha hervesviridae.  Berdasarkan antigenitas, biokimiawi dan variasi biologis HSV  dapat dibedakan kedalam 2 serotipe yaitu HSV-1 dan HSV-2.  Manusia adalah satu-satunya hospes dan sumber virus.  HSV-1 biasanya menyebabkan oral herpes sedangkan HSV-2 menyerang area genetialis.  Ketika sekali terinfeksi dengan HSV maka seterusnya akan tetap terinfeksi sepanjang hidupnya.  HSV 1 dan HSV 2 pada kondisi Inaktif atau silent pengidapnya tidak menunjukkan gejala klinis, sebaliknya apabila aktif maka akan muncul gejala berupa bisul dan pengelupasan kulit / pelepuhan kulit.  Sekitar 90% populasi orang dewasa didapatkan seropositive HSV 1 dan 10-30% seropositve HSV 2.  Sedangkan HSV 1 infeksi primer biasanya terjadi pada bayi (usia 6-8 bulan).
            Individu yang berisiko terutama pada anak yang mewarisi defisiensi sel T dan pasien penderita imunosupresif karena infeksi (mis.HIV), transplastasi atau pengobatan kanker.  Jenis penyakit HSV 1 terutama adalah Herpetic gingivostomatitis, komplikasinya antara lain Herpetic  keratitis dan Encephalitis sedangkan bentuk relapsnya adalah Herpes labialis.  Gejala umunya adalah perlukaan / radang di rongga pernafasan mirip influenza (demam, sukar menelan) dan bisul bernanah.  Mekanisme penularannya melalui hubungan seksual dan HSV 2 disamping sebagai penyebab kecacatan pada bayi juga berperan utama dalam penyebaran HIV karena dapat memperkuat virulensi virus HIV sehingga orang yang menderita infeksi HSV2 lebih mudah tertular virus HIV.
            Pemeriksaan antibodi IgG spesifik antigen virus herpes type 1 (HSV1)  metode ELISA ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologis terhadap infeksi primer atau yang pernah terpapar. 
TUJUAN                                :
            Untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap Herpes Simplex Virus type 2 dalam serum atau plasma manusia.  Pemeriksaan ini ditujukan untuk evaluasi adanya respon serologi terhadap infeksi HSV primer atau yang pernah terpapar.

PRINSIP                                :
            Pada permukaan microwell dilapisi antigen murni HSV 2.  Serum pasien yang telah diencerkan dimasukkan kedalam sumur dan jika terdapat antibodi spesifik IgM HSV2 maka akan berikatan dengan antigen, kemudian sisa reaksi dibuang dengan cara dicuci HRP Konjugat yang kemudian diinkubasikan akan membentuk ikatan antibodi antigen komplek.  Sisa kelebihan HRP konjugat dibuang dengan cara dicuci dengan cara dicuci dan TMB solution dimasukkan.  Reaksi enzym konjugat catalase akan berhenti pada waktu tertentu.  Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan kadar IgM HSV2 antibodi dalam sampel.  Hasil akan keluar setelah dibaca mikrowell reader dengan calibrasi dan control.

ALAT- ALAT                         :
*      Mikrowell Reader
*      Blue dan Yellow TIP
*      Pipet Otomatis
*      Sentrifuge
*      Cup Sampel

BAHAN                                  :
*      Serum
*      Plasma EDTA
*      Reagen HSV 1 IgG

CARA KERJA                      :
1.  Siapkan strip masukkan kedalam holder
2.  Siapkan reagen pengencer , buat pengenceran tes menjadi 1:40
*      Pipet Reagent kalibrasi, Kontrol Positif, Kontrol Negatif, Sampel (@ 5 ul)
*      Masing-masing dicampur dengan reagent pengencer 200 ul
3. Untuk Blanko Pipet 100 ul Reagent Pengencer masukkan kedalam sumur             posisi A1
4. Pada sumur posisi A2 masukkan 100 ul Reagent kalibrasi yang telah         diencerkan
5. Pada sumur posisi A3 masukkan 100 ul kontrol negatif yang telah   diencerkan
6. Pada sumur posisi A4 masukkan 100 ul kontrol positif yang telah     diencerkan
7. Pada sumur posisi A5 dan seterusnya masukkan 100 ul sampel  yang        akan diperiksan dan telah diencerkan
8.  Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
9.  Buang cairan yang ada didalam sumur
10. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
11. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
12.Masukkan 100 ul Enzym konjugat kedalam masing-masing sumur campur            perlahan selama ± 10 detik
13. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 30 Menit
14. Buang cairan yang berada didalam sumur
15. Dicuci sebanyak 4 X dengan Buffer dilution
16. Dicuci sebanyak 1 X dengan Aquadest
17.Masukkan 100 ul Reagent TMB kedalam masing-masing sumur campur   perlahan selama ± 10 detik
18. Inkubasi pada suhu 37 ° C selama 15 Menit
19.Masukkan 100 ul Reagent Stop solution kedalam masing-masing sumur   campur perlahan selama ± 10 detik
      Catatan    : - sangat penting memastikkan warna biru yang terjadi berubah                                        menjadi warna kuning
                          - Tidak boleh ada gelembung udara pada setiap sumur                                                   sebelum dibaca
20.Baca pada Microwell Reader dengan panjang gelombang 450 nm             sebelum 15 menit


INTERPRETASI HASIL     :
            Negatif                        :           <= 0,90
            Equivocal                   :           0,91 – 0,99
            Positif                         :           >= 1,00

NILAI NORMAL                   :           Negatif