Jumat, 13 September 2013

MIKROSKOP

       Pengertian dan definisi Mikroskop. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa karena ukurannya terlalu kecil. Mikroskop seringkali diidentikan dengan kaca pembesar. Meski sebenarnya susunan dan bentuk  mikroskop sama sekali berbeda dengan kata pembesar kecuali penggunaan lensa cembungnya. Mikroskop mempunyai bentuk dan susunan yang jauh lebih kompleks jika di bandingkan dengan kaca pembesar. Meski secara umum fungsinya adalah sama yaitu untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata kasar.

        Microskop berasal dari kosa kata Yunani  mikros dan scopein. Mikros berarti kecil dan scopein artinya melihat. Jika di jadikan satu maka menjadi mikroskop yang didefinisikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Sejarah mikroskop sendiri diawali pada masa Antony van Leeuwenhoek seorang ilmuwan Belanda yang hidup pada tahun 1632-1723.  Antony Van Leeuwenhoek membuat mikroskop pertamanya pada tahun 1675 dengan cara menumpuk beberapa kaca pembesar. Melalui percobaan pertamanya itu Antony bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat dalam air. Baik itu ait hujan, air laut maupun ait jambangan bunga. Dari sinilah kemudian kegunaan mikroskop sebagai alat untuk melihat jasad renik mulai dikembangkan.

     Prinsip kerja mikroskop sebenarnya sangat sederhana. Alat utama yang terdapat dalam mikroskop adalah 2 buah lensa cembung dan sebuah tabung. Lensa cembung tersebut di beri nama lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang akan diamati yang fungsinya unuk menghasikan bayangan sementara yang bersifat semu, diperbesar dan terbalik. Sedangkan lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat yang salah satu fungsinya dalah untuk membalikan bayangan objek sehingga sesuai dengan kedudukannya semula. Yang tidak kala pentingnya bagi suatu mikroskop agar dapat bekerja dengan sempurna adalah pencahayaan. Untuk dapat diamati, sebuah menda harus di iris dengan sangat tipis sehingga tembus cahaya. Semakin tipis bahan yang digunakan sebagai sample maka semakin dapat diamati dengan jelas.

 

BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar